Spread the love

Maria Schneider Benci Melakukan Seks Di Film

Maria Schneider, seorang aktris muda dengan bakat yang menjanjikan, menghadapi sebuah pengalaman yang mengubah pandangan banyak orang tentang industri film. Pada usia 19 tahun, Schneider mengalami trauma mendalam saat syuting adegan Seks dalam film Last Tango in Paris (1972). Pengalaman yang seharusnya menjadi salah satu momen penting dalam karirnya malah meninggalkan bekas yang tak terhapuskan.

Trauma Maria Schneider

Adegan seks yang dijalani Maria Schneider bersama Marlon Brando dalam Last Tango in Paris menjadi kontroversial, bukan karena sifatnya yang eksplisit, tetapi karena kenyataan pahit di balik produksinya.

Adegan Pemerkosaan yang Tidak Terduga

Maria Schneider tidak mengetahui bahwa ia akan beradegan pemerkosaan dengan Marlon Brando. Bernardo Bertolucci, sutradara film tersebut, mengaku tidak memberitahu Schneider tentang adegan tersebut karena ingin menangkap reaksi autentik dari aktris muda itu. Hasilnya, Schneider menampilkan ekspresi kebingungan dan ketakutan yang nyata, yang terlihat jelas dalam film tersebut.

Konsekuensi Emosional

Setelah syuting adegan tersebut, Schneider mengungkapkan bahwa ia menangis histeris dan mengalami trauma yang berdampak pada kesehatannya mental dan emosional. Pengalaman traumatis ini membuka diskusi tentang etika dalam pembuatan film dan batasan yang harus dihormati ketika melibatkan aktor dalam adegan yang sensitif.

Perubahan dalam Industri

Kisah Maria Schneider telah menginspirasi perubahan dalam cara industri film mendekati adegan seksual dan pemerkosaan. Hal ini mendorong pembuatan pedoman yang lebih jelas dan persetujuan terinformasi dari semua pihak yang terlibat dalam syuting adegan sensitif.

Baca Juga : GAL GADOT: SANG BINTANG HOLLYWOOD YANG BERSINAR TERANG

Penutup

Maria Schneider akan selalu diingat tidak hanya karena perannya dalam Last Tango in Paris tetapi juga karena keberaniannya untuk berbicara tentang trauma yang dialaminya. Ceritanya telah menggugah kesadaran tentang pentingnya transparansi, komunikasi, dan konsens dalam pembuatan film. Ini merupakan pengingat yang kuat bahwa seni tidak seharusnya membutuhkan pengorbanan kesejahteraan mental dan fisik para pelakunya. Schneider tidak hanya meninggalkan warisan sebagai aktris yang berbakat tetapi juga sebagai simbol perjuangan terhadap praktik-praktik tidak etis dalam pembuatan film.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *